Berawal dari iseng mengikuti seleksi pemilihan atlet, Rajiah Sallsabillah menjadi atlet nasional yang kerap membawa pulang medali di berbagai kompetisi internasional. Kesuksesan ini tidak lepas dari dukungan penuh sang kakak dan orang tua yang berhasil memantapkan tekadnya untuk menjadi atlet panjat tebing. (Foto: tribunnews.com)
Rajiah Sallsabillah, nama yang tidak asing lagi di telinga pecinta olahraga panjat tebing Indonesia. Lahir di Banten pada tanggal 30 April 1999, dara muda ini telah menjelma menjadi salah satu atlet panjat tebing berprestasi di Tanah Air. Dengan kegigihan dan tekadnya, olahraga panjat tebing telah mengantarkannya meraih berbagai prestasi gemilang, termasuk medali perak di ajang Olympic Qualifiers Series yang diadakan di Shanghai, Tiongkok, pada 15-20 Mei 2024.
Rajiah memulai perjalanannya di dunia panjat tebing pada tahun 2013, saat usianya masih 14 tahun. Awalnya, ia hanya iseng mencoba mengikuti seleksi pemilihan atlet. Tanpa disangka, bakat dan kegigihannya mengantarkannya meraih peringkat dua dalam seleksi tersebut.
“Waktu itu masih umur 14 tahun, pas tahun 2013 ikut seleksi pemilihan atlet. Waktu itu iseng aja dan ternyata itu pemilihan untuk seleksi atlet. Dari situ dapet peringkat dua terus kepilih buat jadi atlet dan langsung disuruh latihan bareng senior-senior,” kata Rajiah saat dijumpai di Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang.
Keisengan Rajiah dalam mencoba panjat tebing ternyata membawanya ke jalan yang luar biasa. Ia mulai mengikuti berbagai kompetisi panjat tebing dan selalu berhasil meraih juara. Salah satu prestasi gemilangnya adalah saat ia mengikuti kompetisi panjat tebing tingkat nasional di tahun 2015. Tidak hanya di kancah nasional, Rajiah juga melebarkan sayapnya ke tingkat Asia. Ia mengikuti kompetisi di Iran dan berhasil membawa pulang medali pertamanya, mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Di balik kesuksesannya, Rajiah Sallsabillah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sang kakak yang selalu menjadi inspirasinya. Sosok kakaknya yang juga seorang telah memotivasi Rajiah untuk mengejar mimpinya. Dukungan penuh dari sang kakak dan keluarga menjadi pendorong utama Rajiah untuk memantapkan diri sebagai seorang atlet panjat tebing.
“Awalnya karena dari kakak, dulu kakak juga atlet tapi ditingkat kabupaten, bedanya aku di Kota Tangerang. Aku senang aja lihat kakak karena tiap pulang tanding bawa piala,” ujar Rajiah.
Salah satu momen paling membanggakan bagi Rajiah adalah ketika ia berhasil meraih medali emas dalam ajang ASIAN Games 2018 di nomor speed relay putri. Rajiah berhasil memboyong medali emas bersama dua atlet lainnya, yaitu Aries Susanti dan Puji Lestari dan Fitriani. Mereka mengalahkan tim Tiongkok di babak final dengan waktu fantastis 25,45 detik.
Baru-baru ini, Rajiah Sallsabillah kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia mengikuti ajang Olympic Qualifiers Series di Shanghai, Tiongkok, dan berhasil meraih medali perak di nomor speed dengan catatan waktu 6,74 detik. Prestasi gemilang ini mengantarkannya dan tim panjat tebing Indonesia untuk kembali bertanding di Budapest, Hungaria. Pertandingan di Hungaria tersebut merupakan kelanjutan dari kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Rajiah Sallsabillah merupakan sosok inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras, tekad, dan disiplin, segala mimpi dapat diraih. Ia tak hanya menjadi atlet yang berprestasi, tetapi juga menjadi role model bagi para pemuda untuk mengejar cita-cita mereka.